3 Cara Menang Lomba Menulis Esai Media Nasional

Ingin menang lomba menulis esai yang diadakan oleh media berskala nasional? Silakan simak paparan juri tentang cara menulis esai agar bisa menang lomba.

Bulan Agustus tahun 2023 lalu, saya menang lomba esai yang diselenggarakan sebuah media daring milik Tempo Media Group.  Esai bertema Pahlawan Digital yang saya ajukan terpilih sebagai salah satu pemenang “Sayembara Esai Kemerdekaan” yang diadakan blog jurnalisme publik Indonesiana (indonesiana.id).

Artikel itu berhasil melewati seleksi yang dilakukan oleh sejumlah awak media ternama di Indonesia. Para juri yang menggawangi sayembara ini adalah Yosep Suprayogi (Editor Teras.id), Idrus F. Shahab (Wartawan Senior), S. Dian Andryanto (Redaktur Tempo.co), Ika Ningtyas (Sekjen AJI Indonesia) dan Tulus Wijanarko (Editor Indonesiana.id). 

Menilik barisan juri yang layak disegani, saya merasa sangat bersyukur mampu menghasilkan karya yang “memuaskan” Dewan Juri. Sebuah pencapaian yang memberi saya dorongan semangat tinggi untuk terus berkreasi.

Silakan baca tulisan yang memaparkan cara menulis resensi buku yang tidak biasa.

Selain mendatangkan seraut kebanggaan, kemenangan itu juga menghadirkan sejumlah cenderamata yang bikin hati gembira.

Ada 5 jenis hadiah yang saya terima, berupa:

1. selembar sertifikat digital,

2. gratis berlangganan Tempo WIP selama setahun penuh,

3. sebuah tas punggung keren bertuliskan “Tempo”,

4. sejilid buku kumpulan esai Catatan Pinggir 15 karya Goenawan Mohamad,

5. selembar kupon (voucher) pelatihan menulis dari Tempo Institute.

Sungguh, kelimanya merupakan bingkisan yang bakal saya kenang.

Rahasia Menang Lomba Menulis Esai

Memenangkan lomba menulis esai bagi seorang penulis pemula seperti saya tentu bukan perkara gampang. Beberapa langkah tidak mudah mesti saya jalani hingga menghasilkan tulisan yang layak diikutkan kompetisi.

Ada satu hal yang terus terngiang di telinga saya berkaitan dengan sayembara ini. Seorang juri lomba menyampaikan sebuah kisi-kisi yang bisa menjadi inspirasi.

Seorang penulis esai harus sudah selesai dengan urusan menyusun kalimat dan tatabahasa,” kata Idrus F. Shahab, salah seorang di antara lima anggota Dewan Juri.

Inilah rahasia pertama menyusun esai yang berpeluang menang lomba.

Silakan baca juga artikel yang membahas cara membuat judul tulisan yang menarik.

Lebih lanjut, wartawan senior itu mengemukakan pendapatnya mengenai syarat lain penulis yang ingin memenangkan sebuah sayembara.

“Mereka harus bisa menulis dengan tajam, menguasai masalah, tapi karyanya tidak membosankan. Narasi yang disusun mampu membuat orang membaca sampai kalimat terakhir.”

Dan, rahasia kedua telah dibuka.

Kini, mari kita bongkar tuntutan para juri bagi penulis yang ingin menciptakan esai berkualitas.

Syarat-syarat Penulis yang Ingin Menang Lomba

Bocoran singkat tentang cara menang lomba menulis esai yang disampaikan juri itu bisa kita bedah penjelasannya.

Berikut ini beberapa poin yang harus dipersiapkan seorang penulis yang hendak mengikuti lomba menulis esai.

1. Menguasai tatabahasa dan penyusunan kalimat

Menguasai tatabahasa dan penyusunan kalimat merupakan syarat mendasar bagi seorang penulis esai. Kemampuan ini pula yang akan membedakan tulisan “serius” dengan yang sekadarnya.

Aturan-aturan tatabahasa terdapat dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD), dan yang kini berlaku adalah EYD edisi kelima. Tidak sulit mendapatkan materi EYD V, sebab Badan Bahasa telah menyediakannya secara daring dan dapat diunduh tanpa biaya.

Namun harap diingat, penggunaan aturan-aturan sesuai kaidah tatabahasa baku tidak harus dilakukan secara kaku. Sebab, penggunaan tatabahasa yang tidak elastis bukannya membuat tulisan jadi menarik, justru sebaliknya malah menjemukan.

2. Menguasai topik sesuai tema lomba

Penguasaan topik menjadi syarat berikutnya untuk menang lomba. Menggarap topik yang sama dengan peserta lainnya bakalan sulit memberikan nilai tambah jika penulis tidak menguasai masalah.

Maka, penguasaan tema menjadi langkah awal yang akan menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Barangkali seorang penulis yang tidak mempunyai wawasan dan pengetahuan yang mumpuni mengenai tema lomba yang ditetapkan panitia perlu mempertimbangkan untuk memutar haluan. Kecuali tujuan mengikuti sayembara untuk mencari pengalaman atau mengukur keberanian semata.

Silakan baca juga kisah-kisah unik para penulis dalam menghasilkan karya-karya mereka.

3. Mampu membuat tulisan yang bikin betah pembaca

Syarat ketiga ini menjadi ukuran seberapa kreatif seorang penulis. Sebab, dengan kreativitas, penulis bakal mampu merangkai kata-kata hingga mewujud sebagai tulisan yang dirindukan pembaca.

Bukan urusan gampang bikin narasi yang, menurut pendapat juri, mampu menahan pembaca tak beranjak hingga kalimat pungkasan. Namun, meminjam ungkapan tenar Timbul Srimulat, bukan suatu hil yang mustahal menghasilkan tulisan yang memikat.

Beberapa hal yang menunjang kemampuan ini antara lain penguasaan kosakata serta kemampuan merangkai kalimat secara kreatif.

Penguasaan kosakata bisa didapatkan antara lain dengan banyak membaca. Jenis bacaan yang beragam bisa menjadi sarana menghimpun kosakata dari pelbagai tema.

Selain itu, kamus, salah satunya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), juga dapat dijadikan peranti menambah kosakata sekaligus memahami maknanya.

Ada satu lagi perkakas yang dapat diandalkan. Kamus Tesaurus berisikan sekumpulan kata-kata yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. Jadi, bausastra ini menyediakan berbagai pilihan kata yang bisa digunakan untuk mengurangi kebosanan pembaca.

Semua bahan itu harus diramu secara kreatif oleh seorang penulis. Dan, kreativitas bisa didapatkan melalui latihan dan pembiasaan.

Itulah 3 syarat minimal yang harus dimiliki penulis yang berencana mengikuti lomba menulis esai, juga lomba sejenis lainnya.

Setiap lomba dan media yang menyelenggarakannya tentu memiliki kriteria yang berbeda-beda. Jadi, cara-cara memenangkan lomba menulis esai yang saya paparkan di atas tidak otomatis berlaku bagi semua jenis sayembara.

Namun, 3 kemampuan itu umumnya menjadi syarat dasar yang harus dipunyai penulis. Dengan demikian, kemampuan-kemampuan tersebut bakal membantu penulis menghasilkan karya yang disukai pembaca, bukan semata-mata untuk memenangkan sayembara.

Begitulah pengalaman saya menang lomba menulis esai serta paparan juri tentang cara menulis esai untuk lomba.

Leave a Comment